A. Pengertian
Pengertian manajemen operasional sekolah tidak terlepas dari pengertian manajemen pada umumnya, yaitu mengandung unsur adanya kegiatan yang dilakukan dengan mengkoordinasikan berbagai kegiatan dan sumber daya untuk suatu mencapai tujuan tertentu. Manajemen operasional pendidikan adalah suatu proses yang secara berkesinambungan dan efektif menggunakan fungsi–fungsi manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya sekolah secara efisien dalam rangkan mencapai tujuan.
Unsur–unsur pokok dalam pengertian tersebut dapat dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut:
Pertama, Kontinyu, artinya manajemen operasional sekolah bukan suatu kegiatan yang berdiri sendiri. Keputusan manajemen tidak merupakan tindakan sesaat, melainkan tindakan yang berkelanjutan atau merupakan suatu proses yang kontinyu.
Kedua, Efesien, artinya manajemen operasional sekolah merupakan kegiatan yang menekanankan penggunaan sumber daya seminimal mungkin (high utulization). Sumber daya dalam menagement operasional meliputi modal (money), metoda (method), mesin (machine) , manajerial, manusia (man) dengan motivasinya, informasi (management information system- MIS), mutu , serta kemampuan organisasi melihat peluang pasar (market). Hasil akhir mutu pengelolaan lembaga pendidikan dapat dilihat pada keuntungan yang diperoleh pengelola lembaga. Manajer dituntut untuk mempunyai kemampuan bekerja secara efisien agar dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya, sehingga kegiatan manajemen operasi harus mempunyai tujuan, yaitu menghasilkan suatu keluaran sesuai dengan yang direncanakan, yaitu barang atau jasa.
Kedua, Efektif, artinya segala pekerjaan harus dilakukan secara tepat dan sebaik–baiknya, serta mencapai hasil sesuai dengan yang diharapkan. Kegiatan manajemen operasional sekolah memerlukan pengetahuan yang luas karena mencakup berbagai fungsi menejemen seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian. Dalam pelaksanaannya semua sumber daya seperti manusia, material, modal, mesin, manajemen atau metoda, energi dan informasi diintegrasikan untuk menghasilkan barang atau jasa. Namun produk utama sekolah adalah pelayanan jasa pendidikan. Integrasi tersebut menggabung-gabungkan dua atau lebih sumber daya dalam berbagai kombinasi yang terbaik.
B. Fungsi Manajemen
Untuk pengelolaan sumber daya sehingga menghasilkan jasa pendidikan yang diharapkan, maka kegiatan dalam manajemen operasional sekolah mencakup penggunaan fungsi manajemen.
1. Perencanaan
Dalam perencanaan (planning), manajer operasi menentukan tujuan dari subsistem operasi dari organisasi dan mengembangkan program, kebijakan dan prosedur yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Tahapan ini mencakup penentuan peranan dan fokus dari operasi. Pihak pengelola sekolah atau manajemen harus dapat melakukan perencanaan dengan matang dan baik.
2. Pengorganisasian
Dalam pengorganisasian (organizing) manajer operasi menentukan struktur individu, grup, seksi, bagian, divisi atau departemen dalam subsistem operasi untuk mencapai tujuan organisasi. Manajer operasi juga menentukan kebutuhan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan operasi serta mengatur wewenang dan tanggung jawab yang diperlukan dalam melaksanakannya.
3. Penggerakan
Fungsi penggerakan (directing / actuating) dilaksanakan dengan memimpin, mengawasi, memotivasi guru untuk melaksanakan tugasnya. Efektifitas dan efisiensi penggerakkan sangat diperlukan dalam melakukan transformasi sumber daya. Pengelola sekolah harus menerapkan fungsi penggerakan pada seluruh kegiatan dengan sebaik-baiknya.
4. Fungsi pengendalian
Fungsi pengendalian (evaluating / Controling) dilakukan dengan mengembangkan standar dan jaringan komunikasi yang diperlukan agar pengorganisasian dan penggerakan sesuai dengan yang direncanakan dan mencapai tujuan.
5. Proses Transformasi
Kegiatan operasi merupakan bagian dari kegiatan organisasi yang melakukan proses transformasi dari masukan (input) menjadi keluaran (output), masukan berupa semua sumber daya yang diperlukan. Proses ini biasanya dilengkapi dengan kegiatan umpan balik untuk memastikan bahwa keluaran yang diperoleh sesuai dengan yang dikehendaki.
C. Sumber Input
Adalah lokasi dimana sumber daya input lembaga dibutuhkan. Contoh lokasi sumber daya untuk jenis manusia berupa guru umumnya berasal dari fakultas keguruan di universitas. Sedangkan sumber input keuangan dapat diperoleh dari investor, bank Syariah atau bank konvensional. Keadaan input sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi secara umum, perkembangan teknologi, pengetahuan , masyrakat dan kondisi social politik.
D. Bahan Input
Seluruh kegiatan dalam manajemen operasi memerlukan input dari sumber di luar sekolah. Sumber daya dayang diperlukan sebagai input dapat berupa:
1. Manusia, yaitu meliputi: siswa, guru, pihak manajemen, pegawai administrasi dll
2. Kurikulum atau manhaj tarbiyah, yaitu meliputi kurikulum dan seperangkat peraturan tentang kurikulum baik dari sekolah mapun berasal dari luar sekolah.
3. Media pendidikan, yaitu media seperti papan tulis, overhead projector, papan tulis dll
4. Metode mengajar, yaitu strategi proses belajar mengajar yang telah dikembangkan sehinga dapat digunakan oleh guru.
5. Material, yaitu meliputi buku, pulpen, spidol, penggaris dll
6. Modal , yaitu segala yang berhubungan dengan modal dan keuangan yang dibutuhkan untuk mengoperasikan sekolah.
7. Informasi, yaitu segala bentuk informasi yang digunakan untuk menjalankan sekolah sehingga dapat menghasilkan output yang dapat memuaskan pelanggan.
Karena bahan input dari sumber tidak langsung digunakan dalam proses transformasi, maka seringkali dilakukan proses penyesuaian (konversi), sehingga organisasi harus melakukan seleksi untuk menyakinkan input dari sumber berkualitas baik dan siap digunakan. Contoh perlunya penyesuaian input dari sumbernya, yaitu tidak semua lulusan perguruan tingi langsung kita terima. Berarti organisasi sekolah harus mampu membuat filter dan system seleksi input yang baik.
Kegiatan umpan balik dilakukan dengan melakukan pengecekan pada beberapa titik kunci dan membandingkannya dengan standar atau acuan yang telah ditetapkan apabila terjadi perbedaan antara hasil (keluaran) dan standar maka diperlukan tindakan koreksi yang dapat berupa perbaikan dalam komponen masukan atau penyempurnaan dalam proses produksi sehingga keluarannya dapat sesuai dengan yang diharapkan.
E. Komponen Sistem Organisasi
Untuk melakukan proses transformasi, maka organisasi memerlukan system yang organisasi meliputi:
1) Tujuan, yaitu tujuan yang ingin dihasilkan dalam teknologi transformasi harus jelas. Organisasi harus memutuskan hasil apakah yang diharapan, kemudian baru mentukan jenis input apakah yang akan digunakan. Variasi untuk jenis input dapat dari dua atau lebih jenis sumber input. Semakin banyak bahan yang dibutuhkan dalam sebuah proses transformasi maka semakin rumit sistemnya.
2) Disetiap organisasi memiliki arah pendidikana yang berbeda. Ada sekolah yang menekankan aspek agama, kesenian dan ilmu pengetahuan. Atau sebuah sekolah didesain untuk kalangan menenggah ke atas. Semua adalah tergantung segmentasi organisasi dalam memperoleh pasar yang lebih luas.
3) Kultur, yaitu budaya dan kondisi yang dianut dalam organisasi. Setiap organisi memiliki budaya yang berbeda dan unik, setiap manusia yang masuk dalam sebuah sekolah pasti akan beradaptasi dengan budaya dan kebiasaan organisasi yang telah ada.
4) Struktur, yaitu struktur organisasi yang digunakan untuk mengelola sekolah tersebut. Ada organisasi yang menekankan pada fungsi dan ada organisasi yang menekankan pada hirarki. Desain organisasi sangat dipengaruhi oleh kultur dan paradigma yang dimiliki oleh pengelola lembaga.
5) System, yaitu seperangkat peraturan, pedoman, kebijakan dan prosedur yang digunakan untuk mengatur bagaimana sekolah harus dijalankan.
6) Proses, yaitu tahapan0tahap system pengelolaan yang akan dilalui oleh input sehingga menjadi aoutput yang diharapkan.
Keenam komponen system tersebut digunakan untuk mengolah input menjadi output, sehingga menjadi jasa pendidikan yang dibutuhkan masyarakat.
F. Output Transformasi
Dalam organisasi sekolah, maka out utamanya berupa jasa pendidikan. Sedangkan output yang bersifat barang seperti media yang dibuat oleh guru, namun itu bukanlah output utama. Karena yang dinikmati oleh pasien adalah penggunaan medianya.
Jadi output paling utama sekoah yaitu sejauhmana kopetensi murid yang telah lulus dibandingkan dengan tujuan kurikulum yang telah ditetapkan. Indikator yang paling mudah untuk mengukur output adalah:
1. Jumlah siswa yang lulus
2. Jumlah siswa yang naik kelas
3. Nilai rata-rata sekolah
4. Nilai tertinggi sekolah
5. Nilai dari hasil kejuaraan sebuah kopetisi yang diperoleh sekolah atau murid dalam sebuah regional atau nasional
6. Jumlah murid yang dapat menghafal quran atau berapa banyak ayat Al Quran yang telah di hafal oleh siswa pada akhir program (pada sekolah yang menekankan agama)
7. Output dari proses transformasi ini seringkali juga tidak dapat langsung digunakan oleh pengguna, sehingga diperlukan adaptasi pada lingkungan pengguna (interface).
G. Pengguna (customer)
Pada akhirnya penggunalah yang menilai apakah sekolah telah berhasil atau tidak. Pengguna menilai keberhasilan system pendidikan dengan membandingkan hasil tersebut dengan standar yang terdapat pada:
a. Nilai-nilai yang dianut masyarakat
b. Nilai-nilai yang dianut individu
c. Nilai-nilai organisasi professional
d. Kondisi lingkungan teknologi, polii dan ekonomi.
Setelah pengguna merasakan hasil keluaran sekolah, kemudia memberikan umpan balik ke sekolah atau ke sumber input yang mempengaruhi input sekolah.
H. Aktifitas Administrasi Manajemen Sekolah
Dengan memperhatikan proses dan fungsi manajemen diatas, maka yang dimaksud dengan manajemen sekolah adalah proses manajemen dari segala komponen yang dilaksanakan di sekolah. Manajemen sekolah tidak dapat dilepaskan dari kedudukan administrasi pendidikan dalam sistem pendidikan di sekolah.
Arah kegiatan organisasi dalam melakukan kegiatannya, maka sekolah berfikir jauh kedepan untuk memenuhi arah kebutuhan pasien. Sementara organisasi bertindak dari yang kecil menuju yang besar. Dalam kaidah manajemen disebut dengan berfikir besar dan mulai dari yang kecil-kecil dan mulai sekarang juga. (big think, start small, act now)
Tugas dan kewajiban administratif mengenai bidang–bidang operasional di sekolah dapat dikelompokkan dalam beberapa komponen, yaitu:
a. Kegitan Umum
Sebagai komponen umum dalam manajemen sekolah, salah satu tugas garapannya terletak pada para pejabat dan kepala sekolah. Kegiatan perkantoran atau administrasi manajemen pada setiap organisasi sekolah, yaitu untuk mengkoordinasikan usaha orang–orang kearah tercapainya tujuan pendidikan pengajaran di sekolah dengan efektif dan efisien. Tujuan ini berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar.
Struktur organisasi sekolah disesuaikan sesuai dengan kebutuhan sekolah dan daya dukung staf, kelembagaan, pekerjaan yang ada.
Kegiatan umum dari aspek kepemimpinan akan dibahas sendiri pada bab tersendiri.
b. Kurikulum
Sekolah pada semua tingkatannya telah menysun program pendidikan yang dibangun diatas bidang – bidang pengetahuan yang berdiri sendiri.
Segi kurikulum dari program itu meliputi hal – hal seperti : mata pelajara mana yang hendak disajikan dan untuk maksud instruksional khusus apa, dan pengetahuan lain yang langsung bertalian dengan pengajaran.
Penyusunan suatu program pendidikan di sekolah tergantung pada asas, pertimbangan, nilai dan teori yang bertalian dengan:
· Tujuan pendidikan secara umum
· Sifat dan penggunaan pengetahuan
· Konsep dan teknologi tentang belajar
· Ketenagaan
c. Administrasi
Tugas bidang garapan administrasi ketenagaan :
Ø Memperlancar program supervisi pendidikan
Ø Membantu pengisian identitas kepegawaian
Ø Memperlancar kebijaksanaan dalam kepegawaian seperti : kenaikan pangat dll.
d. Kesiswaan
Tugas dan kewajiban Pengadministrasian kesiswaan meliputi :
ü Mengatur proses belajar mengajar (PMB)
ü Mempertimbangkan syarat kenaikan kelas atau kelulusan
ü Menyusun tata tertib sekolah
ü Mengawasi dan membimbing organisasi siswa
ü Pelaksanaan kegiatan upacara sekolah
e. Ketatausahaan sekolah
Tugas bagaian ketatausahaan ini meliputi:
v Perencanaan penggunaan ruang belajar
v Menyusun kalender pendidikan
v Notulen rapat sekolah
v Pengelolaan perpustakaan sekolah
v Kegiatan persuratan
v Program kesejahteraan personil
v Sarana dan prasarana pendidikan
v Inventarisasi alat – alat peraga, Olah raga, kesenian, PKK, dll.
v Merencanakan dan mengusahakan buku pegangan untuk guru dan siswa
v Pengaturan penggunaan laboratorium
v Kegiatan / penertiban lingkungan
f. Keuangan dan pembiayaan sekolah
Tugas umum bagian keuangan dan pembiayaan adalah sebagai berikut:
Ø Penyusunan rencana anggran pendapatan dan belanja
Ø Pengaturan segala dana / biaya rutin ataupun SPP,dll
g. Hubungan sekolah dan masyarakat
Fungsi hubungan sekolah dengan masyarakat adalah:
Ø Adanya koordinasi
Ø Pengabdian masyarakat
Ø Ikut berpartisipasi dalam kegiatan / gerakan kebersihan, keindahan, dll
Ø Pertemuan dengan BP3 atau orang tua murid.
h. Pengawasan dan evaluasi
Tugas dan fungsi bagian pengawasan dan evaluasi adalah:
a) Pembinaan dari seluruh kegiatan PBM
b) Pembinaan dan peningkatan profesi mengajar
c) Pengawasan melekat
d) Penilaian yang kontinu dari segala kegiatan (edukatif dan non edukatif)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar