Cari Blog Ini

Senin, 11 Juli 2011

MEMBANGUN SEKOLAH BEERKINERJA TINGGI


Setiap  pengelola sekolah   berharap seluruh program kerjanya yang telah dicanangkan dapat tercapai dengan efektif dan efisien, sehingga  seluruh sumber daya input dapat ditransformasi  menjadi  keluaran secara  optimal. Pada bab ini  mari kita   melihat  lebih jauh tentang bagaimana cara  membangun sekolah  yang kita  miliki mempunyai  kinerja  yang tinggi.
 Dalam mengelola sekolah, ada beberapa  unsur  manusia   yang memiliki kontribusi, dari mulai pemilik sekolah, kepala sekolah, guru, pegawai administrasi, dan murid sekalipun. Seluruh komponen manusia yang terlibat  dalam  aktivitas  sekolah tersebut  akan dapat  mempengaruhi  keberhasilan pengelola   sekolah.  Ada  beberapa   strategi, agar semua  orang dapat bekerja  dengan optimal dan memiliki kinerja tinggi dalam  pengelolaan sekolah.
 1.      Berbagi visi (share of vision / wihdatul ghoyah)
Sebaiknya  ide pemilik sekolah tentang   bagaimana  gambar sekolah   dapat ditulis, terdokumenkan. Ide pemiliki  tersebut akan menjadi  bahan  yang dapat dipelajari oleh kepala  sekolah  dan seluruh staf  untuk mengelola lembaga dengan terarah. Sebaiknya  juga visi  dan misi pengelola   sebaiknya ditulis secara jelas dan gamblang diatas kertas dan didokumentasikan dengan baik. Arah  perjalanan   oraganisasi  dalam bentuk visi dan misi tersebut  kemudian disosialisasikan  kepada seluruh  karyawanan. Ada baiknya   pihak pengelola  sekolah  sebelum membakukan visi dan misinya   terlebih dahulu  menyampaikan   kepada  pihak  pemilik   untuk diperbaiki seperlunya, hal ini untuk menghindari   perbedaan pandangan    dikemudiaan  hari, sehingga  akan menghambat kinerja organisasi.
Sedangkan  untuk seluruh pegawai, maka perlu dibiasakan pada saat bekerja secara bersama–sama dengan saling berbagi visi pribadi untuk membentuk visi kelompok. Visi tersebut berfungsi sebagai kerangka dan pedoman dalam melakukan kerja dan mengelola konflik. Visi yang baik akan menggairahkan orang bekerja, sehingga kerja kelompok akan tetap terjaga dan visi   tersebut membentuk budaya positif
 2.      Berbagi Nilai ( share of value / wihdatul mabda )
Beramal islami dengan mengelola lembaga  pendidikan  adalah pekerjaan  yang memerlukan jangkauan waktu yang panjang. Untuk dapat bekerja  dengan  waktu yang lama dan dapat konsisten memerlukan pijakan (mabda) atau platform yang kuat. Tempat pijakan amal ini harus kuat dan memiliki akar pemikiran yang dalam. Sebaiknya setiap orang diajak untuk menghayati lebih jauh  mengapa  mereka memilih profesi pekerjaan  yang saat ini ditekuni. Kepala sekolah atau  setiap karyawan  dapat bertanaya seperti pertanyaan berikut:
q  Mengapa  Ibu  Iis memilih mengajar kelas 4 di sekolah kita?
q  Mengapa  Bapak  Arif memilih mengajar IPA?
q  Mengapa Bapak Apud bersedia  membimbingkegiatan ekstrakurikuler anak-anak?
q  Kenapa  bapak Buyung bersedia menjadi pegawai tata usaha di sekolah?

Hal ini  sangat penting  untuk mengkokohkan  hati seluruh karyawan yang  terlibat pengelolaan  sekolah dengan  nilai-nilai  yang diyakini manfaatnya  dan  ketinggian fadhilahnya amal.
 Semakin tinggi amal yang akan kita bangun, maka semakin dalam pula akar yang kita butuhkan. Sedangkan  organisasi  sekolah  merupakan kumpulan  para karyawan yang memiliki niat, pemahaman dan keinginan yang berbeda. Maka, orang – orang yang bekerja dalam organisasi perlu menyatukan nilai – nilai pribadi dengan  nilai-nilai yang dianut  sesamanya dan dengan nilai–nilai organisasi. Dengan kondisi  penyatuan nilai ini, maka akan tercipta sebuah  basis budaya kerja, kinerja dan prilaku amal yang tinggi.
 3.      Kejelasan Tujuan Program Sekolah
Tujuan program sekolah  merupakan tindak lanjut dari visi dan nilai yang kita anut. Untuk dapat bekerja dengan baik, maka diperlukan kejelasan tujuan program lembaga dalam bentuk  rencana jangka panjang atau rencana jangka pendek. Rencana jangka panjang memiliki  patokan waktu 3 hingga 5 tahun, sedangkan rencana jangka pendek bersifat tahunan. Rencana  jangka panjang biasa disebut sebagai  rencana startegis  dan rencana jangka pendek disebut sebagai rencana  tahunan lembaga.
Jangan  sampai  tujuan  program jangka  pendek dan jangka panjang, masih tersimpan di otak atau masih hanya sebatas keinginan kepala sekolah. Jadi seharusnya  program  seharusnya ditulis dan disebarkan. Dalam menyusun tujuan sekolah haruslah  bersifat:
Ø  Spesifik, sehingga  mudah  menentukan langkah yang harus diambil
Ø  Terukur, sehingga dapat dievaluasi tingkat pencapaiannya
Ø  Akurat, sehingga  setiap orang  dapat mengukur dan menilai  tingkat keberhasilannya
Ø  Masuk akal, sehingga  semua oarng  mau bekerja untuk merealisasikan
Ø  Ada patokan waktu, sehingga  jelas kapan mulai dan kapan selesai.

Dengan merumuskan tujuan  sekolah yang baik seperti tersebut di atas, maka  pencapaian  program organisasi   dapat  diukur kinerjanya. Manfaat lain dari kejelasan  tujuan program adalah  terselesaikannya permasalahan,  terpenuhinya kebutuhan dan terarahnya arah kerja organisasi.

 4.      Fokus
Makna fokus adalah bekerja dengan konsisten untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sebaiknya   sekolah  membuat  program dan melaksanakan program   dengan konsisten. Jangan sampai  program dan kebijakan sering ganti-ganti, bahkan kebijakan yang bertabrakan  dan tidak terarah. Agar mendapatkan focus dalam bekerja, maka  nilai dan tujuan  program yang dikembangkan harus didukung oleh semua fihak. Semua orang hendaknya dapat menghilangkan budaya atau performance yang bertentangan dengan  kebiasaan baik  yang telah ditetapkan. Sifat atau tindakan yang bersifat kontraproduktif  akan  menurukan kinerja dan mengahambat  pencapaian tujuan organisasi.

 5.      Kerinduan akan produktifitas
Untuk  dapat  meraih kinerja yang tinggi, maka kita  harus memiliki  sumber daya manusia  yang berkualitas. Sebaiknya semua orang dalam sebuah lembaga senang bekerja, menunjukkan  kinerja tinggi, bersemangat untuk bekerja, memiliki dedikasi, mental dan komitmen tinggi untuk bekerja, dan semua orang mengkomunikasikan hasil kinerja tinggi sehingga  dapat memberi semangat  kepada yang lain. Dengan  karakter  sumber daya  manusia  seperti tersebut di  atas, maka  sekolah akan dinamis dan saling menghargai kesuksesan.
Peranan  para pimpinan  sangat menentukan dalam  membuat   seluruh staf memiliki kerinduan akan produktifitas. Sebaiknya  para  pimpinan selalu memberi motivasi dan  memberi teladan yang baik   akan sifat kerja positif  dan  selalu giat  dalambekerja.

 6.      Dukungan untuk sukses
Sukses  adalah  terpenuhinya  apa yang  telah ditetapkan pada program kerja. Kesuksesan tingkat  sekolah merupakan kumpulan kesuksesan kerja seluruh individu dan tim   yang bekerja  pada sekolah. Suksesnya bekerja tidak cukup dengan semangat dan baiknya tujuan program kerja saja. Untuk mendapatkan kesuksesan pencapaian kerja, maka  memerlukan dukungan untuk sukses. Pimpinan dan supervisor harus memfasilitasi supra struktur dan infra struktur.
Supra system yang diperlukan   agar  orang dapat bekerja  dapat berbentuk  prosedur  tetap atau kebijakan sekolah. Adapun contoh prosedur  dan kebijakan tersebut adalah sebagai berikut:
 Prosedur tetap  setiap  kegiatan sekolah seperti
Ø  Prosedur  tetap proses  belajar mengajar di kelas
Ø  Buku panduan pembuatan satuan acara pelajaran oleh guru
Ø  Prosedur  tetap   penggunaan alat di sekolah oleh guru dan siswa
Ø  Prosedur  pemakaian  laboratorium  IPA
Ø  Prosedur  pengajuan cuti tahunan  karawan sekolah dan sebaianya
Ø  Prosedur penerimaan murid baru
Ø  Prosedur  pembuatan soal ujian

Peraturan untuk pengolaan kegiatan  sekolah seperti:
Ø  Peraturan  kenaikan gaji pegawai regular
Ø  Peraturan pindah sekolah  untuk siswa
Ø  Peraturan tentang  seragam sekolah untuk guru
Ø  Peraturan   dan pengaturan seragam sekolah  untuk murid
Ø  Peraturan jam kerja   pegawai dan lain sebagainya

Dukungan  infra struktur  berupa sarana dan  fasilitas   lain yang diperlukan  untukkebuuhan kerja seperti:
Ø  Peralatan presentasi  kelas: papan tulis, spidol, kapur, penggaris panjang
Ø  Peralatan   belajar: bangku, kursi, pengeras suara, komputer dll
Ø  Tepampat istirahat  siswa
Ø  Ruang sitirahat guru
Ø  Ruang  sholat
Ø  Peralatan  sekretariat: penggaris, komputer, kertas dll

 Prosedur tetap semua peralatan penting  dan mahal untuk bekerja sebaiknya dibuat, agar jika terjadi kerusakan dapat  dilacak. Hal ini akan menumbuhkan tanggungjawab,  dan alat dapat terjaga  dari kerusakan dan kerja yang  ceroboh. Karena jika   alat vital rusak, maka  akan mengganggu  kinerja secara  langsung. Jadi, dalam bekerja selain diperlukan dukungan pirantikeras (hardware), berupa alat – alat penunjang, juga  pirani lunak (software) berupa panduan kerja, pujian, gaji dan sifat saling menghormati dalam bekerja.

 7.      Personel Kompeten (Skilled labour)
Untuk sukses diperlukan sumber daya mansuia  yang memiliki  ketrampilan (skill) yang  dibutuhkan. Untuk itu  yakinkan semua orang dapat bekerja sesuai dengan kemampuan yang diharapkan. Para pimpinan  harus memiliki  data  dan  keyakinan, bahwa  semua  orang telah mempunyai keahlian yang  sesuai dengan dokumen dari  uraian kerja yang telah dibuat. Semua orang telah berpengalaman atau telah mendapatkan pelatihan. Hendaknya semua orang  bekerja sesuai dengan keahlian dan bidang kerjanya.
Apabila  guru dan karyawan   masihmemiliki  kemampuan   belum sesuai dengan uraian kerja  dan prasyarat  jabatan  yang telah ditentukan, maka mereka  perlu  mendapatkan pelatihan dan pendidikan. Pelatihan  dan pendidikan dapat dilakukan di sekolah maupun di luar sekolah. Beberapa pelatihan   yang diperlukan sekolah seperti:
Ø  Pelatihan  cara membuat  satuan acara pelajaran yang  digunakan disekolah
Ø  Pelatihan konseling untuk anak bermasalah
Ø  Pelatihan  pembuatan media pendidikan
Ø  Pelatihan  penggunaan  komputer untuk pembuatan media  belajar
Ø  Pelatihan pengelolaan kelas
Ø  Pelatihan mengajar metode secara umum atau secara khusus, yaitu seperti mengajar model cara belajar siswa aktif (CBSA), Model ISTIQOMAH atau model problem based learning.
Ø  Pelatihan pengelolaan  logistik laboratorium

 8.      Kerja kelompok (team work / amal jama’i)
Dalam pekerjaan yang rumit dan menuntut kualitas tinggi, maka  diperlukan kerja kelompok. Guna menghasilkan sesuatu yang lebih besar, diperlukan kerja tim yang solid. Pekerjaan yang melibatkan banyak orang harus memiliki prosedur  standar (standart operating procedur). Dalam kerja kelompok harus ada sifat saling percaya, menerima dan memahami, serta secara kreatif setiap orang harus mampu menggunakan perbedaan pengetahuan dan keterampilan sangat diperlukan. Caranya, bisa dengan meningkatkan kebiasaan mendengar aktif, agar kerja kelompok lebih baik.
Beberapa   program langkah   dalam meningkatkan kinerja  sekolah   untuk aspek   kerja kelompok.
Ø  Lakukan  kegiatan  social (social programs) untuk membuat keakraban  seluruh pegawai, jika mungkin dengan keluarganya. Bentuknya  seperti arisan, tamasya, dan kegiatan  khusus  seperti hari ulang tahun sekolah. Berikan acara door prize  pada acara  kumpul tersebut, sehingga  dukungan  kerja   dari seluruh pegawai terhadap  sokalah akan bertambah.
Ø  Buatlah  kelompok  kajian seperti mutu, penulusuran siswa berbakat dan kegiatan lain yang melibatkan   beberapa  orang   dan diluar  pekerjaan rutin. Kegiatan ini akan melatih  kebersamaan, melatih perbedaan persepsi dan memaksa  orang dapat bekerja dengan siapapun,  dampaknya akan semakin rendahnya tingkat konflik di sekolah.
Ø  Buatlah acara khusus  untuk  penyambutan  pegawai baru, sehingga pada acara tersebut   mereka  dapat memperkenalkan dirinya. Dengan demikian kedatangan karyawan baru akan secara cepat   diketahui orang, sehingga sikap canggung  bekerja   akan dapat dihilangkan.
Ø  Buatlah  acara  pelepasan bagi guru yang pindah, keluar atau pensiun. Dalam acara tersebut sampaikan  jasa baik, prestasi  dan  hal-hal positif yang dimilikinya. Tradisi ini akan  memperbaiki  mental anggota tim lainnya untuk bersedia bekerja dalam kelompok. Bila mungkin   ambilan wakil dari siswa   untuk memberi komentar  tentang guru yang akan oergi tersebut. Pujian, sanjungan  dan pemberian rasa hormat dengan  memberikan  hak-hak mental positif kan mendorong seseorang untuk lebih mampu beraktualisasi diri. Dampaknya  orang akan bekerja lebih berperestasi pada  masa  depannya. Dampak bagi  karyawan yang tidak berpisahan  akan berfikir  jika berbuat cela, yaitu  takut saat perpisahaannya nanti  yang diumumkan berupa raport kepribadian buruk. Kegiatan ini sangat positif  dan mendukung kinerja.
Ø  Berikan   pemilihan guru terbaik dan siswa terbaik. Berikan ucapan selamat dan kompensasi  materi dan non materi secukupnya. Ini akan memacu kompetisi yang cukup.
Program program penguatan team harus konsisten, karena ikatan tim  harus selalu dibangun. Perlu diingat, bahwa motivasi bukanah sesuatu yang abdai dan perlu tersu dibangun.
 9.      Pemberdayaan dan otonomi
Semua orang dalam organisasi harus diberdayakan, agar semua orang memiliki kontribusi amal dalam berorganisasi. Orang dewasa memiliki inisiatif. Walaupun anak kecil memiliki lemah tanggung jawab, namun dia tetap mempunyai inisiatif. Apalagi orangdewasa, mereka memiliki  rasa aktualisasi diri dan inistiatif   yang  lebih besar. Salurkan sifat, bakat dan kreasi positif  semua karyawan  dan manfaatkan kelebihannya.
Orang yang memiliki inisiatif banyak akan cenderung suka bekerja bila diberikan otonomi. Namun kepada orang yang punya inisiatif tetapi lemah dalam tanggung jawab, harus didampingi dengan supervisi. Otoritas otonomi sangat mendorong pribadi kreatif untuk beraktualisasi diri. Namun, untuk mendapatkan kinerja yang tinggi, seorang pimpinan harus menempatkan otonomi dan tanggung jawab secara seimbang.
Cobalah anda memberikan tugas  dengan otoritas penuh dan mengingatkan sedikit tanggung jawab, yaitu:
q  Kepada seseorang  guru  yang  tidak disiplin dalam mengatur  jadwal tugas piket
q  Kepada seorang  murid untuk memilih  bentuk ujian yang sesuai dengan kondisinya
q  Kepada  guru  untuk  mengelola  liburan  panjang akhir tahun  untuk kegiatan ekstrakurikuler
q  Kepada  sekelompok murid yang dikenal  bandel, yaitu mewakili sekolah dalam  turnamen  lomba  seni
Hasilnya  seringkali mencengangkan, anda tidak akan menduga   ternyata semua  orang dapat berkreasi denganbaik. Karakter  selalu mendekte  tidaklah selamanya baik, bahkanmembunuh kreatifitas  dan kebebasan berfikir.

 10.  Kepemimpinan (leadership)
Kalau ada 10 orang mengangkut batu tanpa komando dan tanpa tujuan yang sama, tentu tak akan mendapatkan hasil. Pemimpin adalah dirijen dalam orkestra dan panglima dalam perang. Selain itu setiap pemimpin sebaiknya  menjiwai  sebagai guru  atau gembala  bagi bawahannya. Seorang pemimpin   harus mampu mewariskan ide dan ilmunya serta menciptakan atmosfir positif. Dengan kemampuan pengelolaan orang, maka  dia  akan mampu menyatukan seluruh  potensi orang yang  ada.
Fungsi lain pemimpin adalah sebagai supervisor, yang mampu memberikan umpan balik dan penyelesaian masalah. Ketika terjadi ketidaksesuaian kerja dengan prosedur yang telah disepakati, maka pemimpin harus memberikan umpan balik dan tidak hanya menyalahkan. Karena orang akan lebih siap untuk dipersalahkan dalam bekerja, jika ada budaya  dari atasan atau pemipin  yaitu menunjukkan kesalahan dan pada saat yang sama sang pemimpin mau mengajari bagaimana perbaikannya.
Sepuluh komponen  tersebut di atas sangat mambuntu  kita dalam mencapai  tujuan   yang telah kita tetapkan, tanpa mengurangi   rasa pasrah dan tawakal kita kepada Alah SWT dalam bekerja. Semoga  sekolah anda  lebih baik pada masa yang kaan datang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar